Di bawah ini beberapa hal yang musti kita ketahui sebagai seorang muslim:
1.
Kita beriman kepada Allah, nama-nama-Nya dan sifat-sifat-Nya, menurut apa yang
terdapat dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah, tanpa tahrif(menyimpangkan maknanya),
mentamtsil (memisalkan dengan makhluk), mentasybih(menyerupakan dengan makhluk)
dan tanpa menta’thil (meniadakan atau menghapus sifat itu dari Allah)
2.
Kita berkeyakinan bahwa berdo’a kepada orang mati, meminta tolong kepada mereka
dan begitu juga terhadap orang yang masih hidup pada masalah yang tidak
disanggupi kecuali oleh Allah adalah syirik. Begitu juga keyakinan terhadap
jimat-jimat, bahwa dia bisa memberikan manfaat bersama Allah atau tanpa Allah
adalah syirik. Dan membawanya tanpa keyakinan adalah khurofat
3.
Kita berpegang dengan dhazir ayat dan Sunnah. Kita tidak menta’wilkannya
kecuali ada dalil yang membolehkan untuk melakukan itu dari Al-Qur’an dan
Sunnah
4.
Kita beriman behwa kaum mukminin akan melihat Rabb mereka pada Hari Akhir tanpa
mentakyif (menanyakan bagaimana). Dan kita beriman dengan syafa’at dan akan
dikeluarkannya orang-orang yang bertauhid dari neraka
5.
Kita mencintai para Sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan
membenci orang-orang yang mencela mereka. Kita meyakini bahwa menghina mereka
berarti menghina agama ini. Karena merekalah yang membawanya kepada kita. Kita
mencintai Ahlul Bait Nabi dengan kecintaan yang berdasar syariat
6.
Kita mencintai Ahlul Hadits dan seluruh para salaf (pendahulu) ummat ini dari
kalangan Ahlus Sunnah
7.
Kita membenci Ilmu Kalam. Dan kita berkeyakinan bahwa dialah penyebab terbesar
perpecahan ummat ini.
8.
Kita tidak menerima keterangan dari kitab-kitab fiqih, tafsir, cerita-cerita
lampau dari sejarah Nabi shallallahu alaihi wa sallam, kecuali yang ditetapkan
Allah dan Rasul-Nya. Bukan berarti kita membuangnya dan tidak butuh kepadanya,
tetapi kita mengambilnya dari kesimpulan para ulama kita yang faham dan yang
selain mereka. Dan kita tidak menerima hukum kecuali yang berdasarkan argumen
yang shahih
9.
Kita tidak menulis dalam kitab-kitab dan pelajaran-pelajaran kita serta kita
tidak berkhutbah kecuali dengan Al-Qur’an atau Hadits yang shahih untuk
berhujjah. Kita membenci apa yang terdapat dalam kebanyakan kitab-kitab para
pemberi nasehat, yaitu cerita-cerita bohong dan hadits-hadits lemah, bahkan
palsu.
10.
Kita tidak mengkafirkan seorang muslim kecuali karena kesyirikan atau karena
meninggalkan shalat atau murtad. Semoga Allah melindungi kita dari hal-hal itu
11.
Kita beriman bahwa Al-Qur’an adalah Kalamullah (ucapan Allah), bukan makhluk
12.
Kita berpendapat wajib saling tolong-menolong sesama muslim mana saja dalam
kebenaran. Dan kita berlepas diri dari dakwah-dakwah jahiliyah
13.
Kita berpendapat tidak boleh memberontak terhadap pemerintah kaum muslimin
selama mereka masih muslim. Kita tidak berpendapat bahwa revolusi adalah cara
yang membawa kebaikan, bahkan itu adalah cara yang merusak masyarakat. Adapun
sikap kita terhadap penguasa ‘Aden (Penguasa yg berhaluan komunis/sosialis),
maka kita berpendapat bahwa memerangi mereka adalah adalah wajib hingga mereka
mau bertaubat dari penyelewengannya, yaitu sosialisme dan mengajak manusia
untuk beribadah kepada Lenin, Karl Mark dan tokoh-tokoh kafir lainnya
14.
Kita berpendapat bahwa jama’ah-jama’ah yang baru dan banyak sekarang ini adalah
penyebab perpecahan kaum muslimin dan yang melemahkan mereka
15.
Kita berpendapat bahwa dakwah Ikhwanul Muslimin tidak cocok dan tidak baik
untuk perbaikan masyarakat, karena mereka adalah dakwah politik, bukan dakwah
yang bertujuan untuk memperbaiki jiwa. Dan dia juga dakwah bid’ah, karena dia
adalah dakwah untuk membai’at orang-orang bodoh. Dan dakwah Ikhwanul Muslimin
juga adalah dakwah fitnah, karena berdiri dan berjalan diatas kebodohan
Kita
menasehati sebagian teman-teman kita yang masih bekerja didalamnya agar mereka
segera meninggalkannya, hingga dengan itu dia tidak menyia-nyiakan waktunya
pada masalah yang tidak bermanfaat bagi Islam dan kaum muslimin. Dan wajib bagi
setiap muslim meyakini bahwa Allah akan menolong Islam dan kaum muslimin
melalui tangan muslim mana saja dan jama’ah mana saja.
16.
Adapun tentang Jama’ah Tabligh, silakan Anda membaca penuturan Syaikh Muhammad
bin Abdul Wahhab Al Washshabi, beliau berkata:
(a).
Mereka mengamalkan hadits-hadits dhaif (lemah), maudhu’ (palsu) dan yang tidak
ada asalnya
(b).
Tauhid mereka penuh dengan bid’ah, bahkan dakwah mereka berdasarkan bid’ah,
karena dakwah mereka dasarnya adalah Al-Faqra yaitu khuruj (keluar). Dan ini
diharuskan setiap bulan 3 hari. Setiap tahun 40 hari dan seumur hidup 4 bulan.
Setiap minggu ada 2 Jaulah…Jaulah pertama di masjid yang didirikan
shalat padanya. Dan yang kedua berpindah-pindah. Disetiap hari ada 2 halaqah,
halaqah pertama di masjid yang didirikan shalat padanya. Yang kedua di rumah.
Mereka tidak senang terhadap seseorang kecuali bila ia mengikuti mereka. Tidak
diragukan lagi bahwa ini adalah bid’ah dalam agama yang tidak diperbolehkan
oleh Allah
(c).
Mereka berpendapat bahwa dakwah kepada tauhid itu memecah belah
(d).
Mereka berpendapat bahwa mengajak manusia kepada sunnah itu memecah belah ummat
(e).
Pemimpin mereka berkata dengan tegas bahwa: bid’ah yang bisa mengumpulkan
manusia lebih baik daripada Sunnah yang memecah belah manusia
(f).
Mereka menyuruh manusia untuk tidak menuntut ilmu yang bermanfaat secara halus
atau terang-terangan
(g).
Mereka berpendapat bahwa manusia tidak bisa selamat kecuali dengan cara mereka.
Dan mereka membuat permisalan dengan perahu Nabi Nuh ‘alaihis salam, siapa yang
naik akan selamat dan siapa yang tidak naik akan hancur. Mereka berkata:”Sesungguhnya
dakwah kita seperti perahu Nabi Nuh”. Saya sendiri yang mendengarkannya di Urdun
dan Yaman
(h).
Mereka tidak menaruh perhatian terhadap Tauhid Uluhiyah dan Tauhid Asma wa
Sifat
(i).
Mereka tidak mau menuntut ilmu dan berpendapat bahwa waktu yang digunakan untuk
menuntut ilmu hanya sia-sia belaka
17.
Kita mengikat pemahaman kita dengan Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi
wasallam yang berdasarkan pemahaman Salaf (pendahulu) ummat ini dari kalangan
ahli hadits tanpa fanatik terhadap individu mereka, tetapi kita mengambil
kebenaran dari orang yang membawanya. Kita tahu ada orang yang mengaku-ngaku
sebagai Salafi (pengikut Salaf), padahal Salaf berlepas tangan dengan mereka,
sebab dia berteman dengan orang-orang yang menghalalkan apa yang diharamkan
Allah
18.
Kita berkeyakinan bahwa politik adalah bagian dari agama ini. Dan orang-orang
yang memisahkan antara agama dan politik berarti ingin menghancurkan Dien
(agama) ini dan ingin menyebarkan kekacauan seperti yang terjadi disebagian
negeri kaum muslimin. Mereka mengatakan “Agama untuk Allah dan negara untuk
bersama”. Ini adalah slogan-slogan jahiliyah
19.
Kita berkeyakinan bahwa tidak ada izzah (kemuliaan) dan pertolongan bagi kaum
muslimin, hingga mereka mau kembali kepada Kitabullah dan Sunnah Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wasallam
20.
Kita membenci kelompok-kelompok baru: Komunisme, Ba’tsi, Nashiry, Sosialisme,
dan Rafidhah yang telah keluar dari Islam. Kita berpendapat bahwa manusia
sekarang menjadi 2 golongan, yaitu golongan Hizbur Rahman (kelompok Allah),
yaitu orang-orang yang melaksanakan rukun-rukun Islam dan Iman tanpa menolak
sedikitpun syariat Allah, dan Hizbusysyaithan (kelompok setan), yaitu yang
memerangi syariat-syariat Allah
21.
Kita mengingkari orang yang membagi agama menjadi “kulit” dan “inti”. Dan ini
adalah dakwah yang menghancurkan
22.
Kita mengingkari orang yang merasa tidak butuh kepada ilmu Sunnah dan
mengatakan “Ini bukan waktu mempelajarinya”. Beginilah orang yang enggan
mengamalkan Sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam
23.
Kita berpendapat handaknya kita mendahulukan yang paling penting dari yang
penting. Maka wajib bagi seorang muslim untuk bersungguh-sungguh memperbaiki
aqidah, kemudian membinasakan komunisme dan Ba’tsiyyah dan itu bisa tercapai
dengan persatuan yang berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah
24.
Kita berpendapat bahwa jama’ah yang merangkul Rafidhah, Syi’ah, Sufi, dan Sunni
tidak bisa menghadapi musuh karena itu tidak akan tercapai kecuali dengan
ukuwwah (persaudaraan) yang jujur dan persatuan dalam aqidah
25.
Kita mengingkari orang yang berkata dan menyangka bahwa para da’i yang mengajak
manusia kembali kepada Allah adalah orang-orang Wahhabi. Kita tahu bahwa mereka
memiliki maksud yang sangat jijik dan kotor yaitu ingin memisahkan para ulama
dengan masyarakatnya
26.
Dakwah kita dan aqidah kita lebih kita cintai dari diri-diri, harta-harta dan
anak-anak kita. Kita tidak akan rela menjualnya dengan emas dan uang…Kita suarakan
terus dakwah ini sampai pupus harapan orang yang ingin memperalat dakwah ini.
Dia mengira dia bisa mendikte kita dengan uang dan harta. Oleh sebab ini,
mereka menjadi putus asa untuk membujuk kita dengan harta dan kedudukan
27.
Kita membenci pemerintah-pemerintah yang ada, sekedar (sesuai dengan) kejahatan
yang mereka lakukan dan kita mencintai sekedar (sesuai dengan) kebaikan yang
ada padanya. Kita tidak boleh memberontak kecuali bila kita telah melihat
adanya kekafiran yang jelas pada pemerintahan-pemerintahan itu berdasarkan
burhan (bukti nyata) dari Allah
Pemerintah
yang paling kita benci sekarang adalah pemerintahan ’Aden yang berhaluan
komunis lagi Atheis, semoga Allah segera membinasakannya dan menyucikan
negeri-negeri Islam darinya
28.
Kita menerima bimbingan dan nasehat dari siapa saja, karena kita adalah para
penuntut ilmu yang bisa benar dan salah
29.
Kita mencintai Ulama Sunnah yang hidup sekarang. Dan kita ingin mengambil
faedah dari mereka. Dan kita merasa sedih karena kejumudan sebagian mereka
30.
Kita tidak menerima fatwa kecuali berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wasallam yang tsabit (kokoh)
31.
Kita mengingkari kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab dan sektor lainnya
dengan adanya usaha mengunjungi kuburan Lenin dan tokoh-tokoh sesat lainnya
untuk menghormati mereka
32.
Kita mengingkari pemerintah muslim yang melakukan kerja sama dengan musuh-musuh
Islam, baik itu antek-antek Amerika atau komunis
33.
Kira mengingkari dakwah-dakwah jahiliyah seperti kesukuan dan fanatisme Arab.
Kita menggolongkannya sebagai dakwah-dakwah jahiliyah dan termasuk sebab yang
memundurkan umat Islam
34.
Kita menunggu seorang mujaddid yang Allah akan memperbaharui agama ini
melaluinya. Ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan Abu Daud dalam sunannya
dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu dari Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam:”Sesungguhnya
Allah akan membangkitkan bagi umat ini disetiap 100 tahun orang yang akan
memperbaharui untuk mereka agama mereka” Dan kita berharap agar kebangkitan
Islam menjadi mudah karenanya
35.
Kita berkeyakinan bahwa orang yang mengingkari hadits tentang Al-Mahdi dan
Dajjal serta turunnya Isa bin Maryam adalah sesat. Dan bukan yang kita
maksudkan imam Mahdi dari kalangan Rafidhah, akan tetapi dari Ahlul bait Nabi
yang tergolong Ahlus Sunnah. Dia akan memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana
sebelumnya bumi ini telah dipenuhi dengan kezaliman. Kita katakan “yang
tergolong Ahlus Sunnah”, karena orang yang mencela Sahabat tidak dianggap adil
36.
Ini sekilas tentang aqidah dan dakwah kita. Kalau disebut dengan dalil akan
memperpanjang kitab ini. Dan telah kusebut dengan panjang lebar dalam kitab “Al-Makhraj
minal Fitnah”. Dan siapa yang memiliki keyakinan yang sebaliknya dari yang
telah kita sebutkan ini, maka kami bersedia menerima nasehat jika dia benar dan
kami bersedia berdebat jika dia salah serta berpaling darinya jika dia
membangkang
Ini
yang perlu kita ketahui. Dan ini bukan seluruh dakwah dan aqidah kita, karena
dakwah kita berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah dan mengajak kepada Al-Qur’an dan
Sunnah. Demikianlah aqidah ini. Cukup Allah bagi kita dan Dia adalah
sebaik-baik tempat bertawakal. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan izin
Allah. (Diambil dari kitab “Hadzihi Da’watuna wa ‘Aqidatuna hal 11-23 dan
dialih bahasakan oleh Mummad ‘Ali ‘Ishmah Al-Medani)
(Diambil
dari Buletin Al-Manhaj, edisi 7/1419 H/1999 M, yang diterbitkan oleh Lajnah
Khidmatus Sunnah wa Muharobatul Bid’ah. Ponpes Ihyaus Sunnah.
Degolan-Yogyakarta)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar