Minggu, 12 Agustus 2012

Dasar-Dasar Pendidikan Anak


Salah satu tanda kasih sayang manusia pada sesamanya adalah kecintaan pada anak-anak. Hal ini adalah bagian dari rahmat Allah yang diberikan kepada setiap manusia. Dan memiliki keturunan adalah salah satu tujuan pernikahan.

Al Quran menyebutkan bahwa anak-anak bagi manusia secara umum merupakan kesenangan bagi kedua orang tuanya berbarengan dengan kecintaan pada harta benda, emas dan perhiasan.

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).”(QS. ali-Imran: 14).

Meski demikian Islam memberikan pandangan yang khas dan mulia tentang anak dan kewajiban pendidikannya bagi orang tua. Anak bukanlah sekedar penyejuk mata dan penyenang hati orang tua, tapi lebih pokok lagi mereka adalah amanah dari Allah bagi orang tua. Ketika anak-anak menghalangi orang tua dari ketaatan kepada Allah, maka anak-anak bukan lagi menjadi kesenangan melainkan menjadi fitnah dan penyebab jauhnya ridlo Allah dari kedua orang tuanya.

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ وَإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(QS. ath-Thagabun: 14).

Imam ath-Thabari dalam tafsirnya menyebutkan dari ‘Atho bin Yassar bahwa ayat ini turun berkenaan dengan sahabat yang bernama Auf bin Malik ra. saat akan berjihad maka anak dan istrinya menangis dan membujuk agar tidak berperang, “Kepada siapa kami akan engkau tinggalkan?” Lalu turunlah ayat tersebut.

Oleh karenanya ada beberapa hal yang telah ditetapkan Islam kepada orang tua seputar pendidikan anak:
1.        Orang tua bertanggung jawab dalam mendidik anak-anak mereka, dan menjadi ‘sekolah pertama’ bagi anak-anak mereka.


كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ الْإِمَامُ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِي أَهْلِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ فِي بَيْتِ زَوْجِهَا وَمَسْئُولَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا وَالْخَادِمُ رَاعٍ فِي مَالِ سَيِّدِهِ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya. Imam adalah pemimpin yang akan diminta pertanggung jawaban atas rakyatnya. Seorang suami adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawaban atas keluarganya. Seorang isteri adalah pemimpin di dalam urusan rumah tangga suaminya, dan akan dimintai pertanggung jawaban atas urusan rumah tangga tersebut. Seorang pembantu adalah pemimpin dalam urusan harta tuannya, dan akan dimintai pertanggung jawaban atas urusan tanggung jawabnya tersebut.”

2.        Pelajaran pertama tentang agama dan kehidupan haruslah didapat di rumah mereka, dan guru pertama adalah ayah dan ibu mereka.

مَا مِنْ مَوْلُودٍ يُولَدُ إِلَّا عَلَى الْفِطْرَةِ حَتَّى يَكُونَ أَبَوَاهُ اللَّذَانِ يُهَوِّدَانِهِ وَيُنَصِّرَانِهِ كَمَا تُنْتِجُونَ أَنْعَامَكُمْ هَلْ تَكُونُ فِيهَا جَدْعَاءُ حَتَّى تَكُونُوا أَنْتُمْ تَجْدَعُونَهَا

“Tidaklah setiap manusia lahir melainkan dalam keadaan fitrah, kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi dan Nasrani.”(HR. Imam Bukhari)

3.        Memberikan keteladanan kepada anak-anak. Seorang penulis Barat mengatakan Your children will see what you're all about by what you live rather than what you say.” Jauh-jauh hari al-Quran telah mengingatkan kita semua, “Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan.”(QS. ash-Shaf: 3).
4.        Pendidikan pertama adalah pengenalan kepada Allah dan dienul Islam

اِعْمَلُوا بِطَاعَةِ اللهِ ، وَاتَّقُوا مَعَاصِي الله ، وَأْمُرُوا أَهْلِيْكُم بِالذِّكْرِ يُنْجِيكُمُ الله مِنَ النَّار

“Ajarkanlah mereka untuk taat kepada Allah dan takut berbuat maksiat kepada Allah serta suruhlah anak-anak untuk menaati perintah-perintah dan menjauhi larangan-larangan. Karena hal itu akan memelihara mereka dan kamu dari api neraka.”(HR. Ibnu Jarir dan Ibnul Mundzir).

Demikianlah sekelumit dasar-dasar pendidikan anak dalam keluarga. Dan masih banyak lagi mutiara-mutiara pendidikan yang amat berharga bagi generasi penerus perjuangan umat ini

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

 
back to top