Senin, 03 September 2012

Ketaatan Yang Keliru

“Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikkan dalam neraka, mereka berkata: "Alangkah baiknya, andaikata kami ta`at kepada Allah dan ta`at (pula) kepada Rasul". Dan mereka berkata: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menta`ati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar). Ya Tuhan kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan kutukan yang besar".”(QS. al-Ahzab: 66-68).

Di antara tanda kekuasaan Allah SWT. adalah mengabarkan kepada kita berbagai peristiwa gaib dan yang akan terjadi. Salah satunya dalam ayat-ayat di atas Allah Ta’ala menceritakan siksaan dan penyesalan para penghuni neraka diakibatkan sikap mereka di dunia yang membangkang dari perintah Allah dan RasulNya dan lebih menaati para pemimpin mereka. Mereka akhirnya tersesat karena memang para pemimpin mereka telah mengarahkan mereka ke jalan yang sesat, menyimpang dari jalan Allah SWT. dan RasulNya.
Seringkali kita mendengar dan menyaksikan orang yang menyepelekan persoalan taat kepada Allah, dan lebih memberatkan patuh kepada para pemimpin mereka. Dengan ringannya mereka manutr saja ketika pemimpinnya memilih yang haram, melegalkan kemaksiatan, bersekutu dengan kaum kafir yang jelas-jelas merendahkan martabat kaum muslimin, dengan berbagai dalih. Yang paling sering adalah ‘wajib taat pada pemimpin’.
Orang-orang seperti ini lebih mendengar dan menyambut ajakan para pemimpin mereka. Ada di antara mereka yang sebenarnya tahu bahwa ajakan tersebut menyesatkan, tapi ada juga yang sama sekali awam tapi karena terpesona dengan karisma dan janji para pemimpinnya. Untuk akhirnya mereka dijerumuskan ke dalam kesengsaraan dunia dan akhirat.
Mereka mengabaikan pesan Nabi SAW. bahwa pemimpin ada tiga jenis; dua di neraka, dan hanya satu yang masuk surga.
الْقُضَاةُ ثَلَاثَةٌ قَاضِيَانِ فِي النَّارِ وَقَاضٍ فِي الْجَنَّةِ قَاضٍ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَيَعْلَمُ ذَلِكَ فِي النَّارِ وَقَاضٍ قَضَى وَهُوَ لَا يَعْلَمُ فَأَهْلَكَ حُقُوقَ النَّاسِ فَذَلِكَ فِي النَّارِ وَقَاضٍ قَضَى بِالْحَقِّ فَذَلِكَ فِي الْجَنَّةِ

“Hakim itu ada tiga; dua di antaranya di neraka dan yang satu akan masuk surga. Maka, seseorang yang mengetahui kebenaran, kemudian memutuskan perkara dengan yang sebaliknya, maka dia di neraka. Seseorang yang memutuskan perkara di kalangan manusia dengan kebodohannya, maka dia di neraka. Dan seseorang yang mengetahui kebenaran dan memutuskan perkara dengan kebenaran tadi, maka dialah satu-satunya hakim yang di surga.”(HR. Ahli Sunan).
Ada juga sebagian kaum muslimin lebih memilih wala’ wal bara’ –loyalitas dan kesetiaan kepada orang-orang yang jelas-jelas memerangi dan membunuhi kaum muslimin. Melayani mereka dengan sekuat tenaga, seolah-olah para pemimpin itu adalah ‘tuhan’ mereka yang akan menyiapkan surga baginya.
Mereka juga tidak kalah sengitnya melecehkan kaum muslimin yang memberikan ketaatan pada Allah. Memberikan sebutan-sebutan buruk, mempersulit kehidupan mereka, bahkan tidak segan-segan memerangi kaum muslimin yang tengah menjalankan ketaatan kepada Allah SWT.
Pada akhirnya, penyesalan akan menyergap mereka yang salah memberikan ketaatan. Pada saat wajah mereka dibolak-balikkan dibakar di dalam panasnya api neraka. Mereka meratapi kesalahan dan mendoakan keburukan dan kutukan bagi para pemimpin yang telah menyesatkan mereka dari jalan Allah dan RasulNya.
رَبَّنَا ءَاتِهِمْ ضِعْفَيْنِ مِنَ الْعَذَابِ وَالْعَنْهُمْ لَعْنًا كَبِيرًا
“Ya Tuhan kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan kutukan yang besar".”(QS. al-Ahzab: 68).

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

 
back to top